Seperti yang dikutip dari wikipedia, bioinformatika adalah penerapan teknik komputasional
untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis.
Ilmu ini
didefinisikan sebagai aplikasi dari alat komputasi dan analisa untuk menangkap
dan menginterpretasikan data-data biologi molekul. Pada saat ini,
Bioinformatika ini mempunyai peranan yang sangat penting, diantaranya adalah
untuk manajemen data-data biologi molekul, terutama sekuen DNA dan asam amino.
Sekuen DNA merupakan seri
huruf-huruf yang menunjukkan struktur primer dari molekul
DNA. Sekuens DNA terdiri dari 4 nukleotida yaitu adenin, sitosin, guanin dan
timin dan bisa dituliskan inisial nya seperti A,T,C dan G. Sedangkan Asam amino adalah senyawa
organik yang mengandung gugus amino dan gugus asam. Istilah “asam amino” umumnya
mengacu pada salah satu dari 20 jenis unit monomer yang paling umum digunakan
untuk membangun protein. Protein adalah kelas molekul yang sangat penting dalam
sel. Sebagian besar fungsi protein adalah berinteraksi dengan molekul lain,
terutama dengan sesama protein.
Sejalan
dengan semakin lengkapnya sekuens genom, ‘interaktomik struktural’ protein
untuk memetakan semua interaksi domain protein menjadi semakin penting.
Sekarang ilmuwan dapat memetakan seluruh interaktom manusia secara bioinformatika,
menggunakan data eksperimen yang berilimpah dari berbagai metode, seperti
analisis yeast two hybrid (Gong et al, 2005).
Salah satu pencapaian besar dalam
metode Bioinformatika adalah selesainya proyek pemetaan genom manusia (Human
Genome Project). Selesainya proyek raksasa tersebut menyebabkan bentuk dan
prioritas dari riset dan penerapan Bioinformatika berubah. Secara umum dapat
dikatakan bahwa proyek tersebut membawa perubahan besar pada sistem hidup kita, sehingga sering
disebutkan bahwa kita saat ini berada di masa pascagenom. Selesainya proyek
pemetaan genom manusia ini membawa beberapa perubahan bagi Bioinformatika,
diantaranya :
1. Setelah
memiliki beberapa genom yang utuh maka kita dapat mencari perbedaan dan
persamaan di antara gen-gen dari spesies yang berbeda. Dari studi perbandingan
antara gen-gen tersebut dapat ditarik kesimpulan tertentu mengenai
spesies-spesies dan secara umum mengenai evolusi. Jenis cabang ilmu ini sering
disebut sebagai perbandingan genom (comparative genomics).
2. Sekarang ada
teknologi yang didisain untuk mengukur jumlah relatif dari cetakan sebuah pesan
genetik pada beberapa tingkatan yang berbeda pada perkembangan atau penyakit
atau pada jaringan yang berbeda. Contohnya seperti Teknik DNA microarrays.
3. Cara dalam skala besar untuk mengidentifikasi
fungsi-fungsi dan keterkaitan dari gen
Cabang yang
berkaitan dengan Bioinformatika diantaranaya :
1. Biophysics
Biophysics adalah
sebuah bidang interdisipliner yang mengaplikasikan teknik-teknik dari ilmu
Fisika untuk memahami struktur dan fungsi biologi (British Biophysical Society).
Disiplin ilmu ini terkait dengan Bioinformatika karena penggunaan teknik-teknik
dari ilmu Fisika untuk memahami struktur membutuhkan penggunaan TI.
2. Computational
Biology
Fokus dari computational
biology adalah gerak evolusi, populasi, dan biologi teoritis daripada biomedis
dalam molekul dan sel. Pada penerapan computational biology, model-model
statistika untuk fenomena biologi lebih disukai dipakai dibandingkan dengan
model sebenarnya.
3. Medical
Informatics
Medical
informatics lebih memperhatikan struktur dan algoritma untuk pengolahan data
medis, dibandingkan dengan data itu sendiri. Disiplin ilmu ini, untuk alasan
praktis, kemungkinan besar berkaitan dengan data-data yang didapatkan pada
level biologi yang lebih "rumit", yaitu informasi dari sistem-sistem
superselular, tepat pada level populasi.
4. Cheminformatics
Cheminformatics
adalah kombinasi dari sintesis kimia, penyaringan biologis, dan pendekatan data-mining
yang digunakan untuk penemuan dan pengembangan obat (Cambridge Healthech
Institute's Sixth Annual Cheminformatics conference).
5. Genomics
Genomics adalah
setiap usaha untuk menganalisa atau membandingkan seluruh komplemen genetik
dari satu spesies atau lebih. Untuk
membandingkan genom-genom dibutuhkan kurang lebih suatu himpunan bagian dari
gen di dalam genom yang representatif.
6. Mathematical
Biology
Mathematical
biology lebih mudah dibedakan dengan Bioinformatika daripada computational
biology dengan Bioinformatika. Mathematical
biology juga menangani masalah-masalah biologi, namun metode yang digunakan
untuk menangani masalah tersebut tidak perlu secara numerik dan tidak perlu
diimplementasikan dalam software maupun hardware.
7. Proteomics
Ilmu yang
mempelajari proteome ini, pada saat ini tidak hanya memperhatikan semua protein
di dalam sel yang diberikan, tetapi juga himpunan dari semua bentuk isoform dan
modifikasi dari semua protein, interaksi diantaranya, deskripsi struktural dari
protein-protein dan kompleks-kompleks orde tingkat tinggi dari protein, dan
mengenai masalah tersebut hampir semua pasca genom.
8. Pharmacogenomics
Pharmacogenomics adalah aplikasi dari pendekatan
genomik dan teknologi pada identifikasi dari target-target obat. Contohnya
adalah pengumpulan informasi pasien dalam database. Contoh lain yaitu menjaring
semua genom untuk penerima yang potensial dengan menggunakan cara
Bioinformatika, atau dengan menyelidiki bentuk pola dari ekspresi gen di dalam
baik patogen maupun induk selama terjadinya infeksi, atau maupun dengan memeriksa
karakteristik pola-pola ekspresi yang ditemukan dalam tumor atau contoh dari pasien
untuk kepentingan diagnosa. source :
Aprijani, Dwi Astuti dan Elfaizi, M Abdushshomad.
2004. BIOINFORMATIKA: Perkembangan,
Disiplin Ilmu dan Penerapannya di Indonesia .
Parikesit, Arli Aditya. 2008. Peran Bioinformatika Dalam Kajian Interaksi
Protein-Protein. Jerman.
https://id.wikipedia.org/wiki/Bioinformatika