Pages

Rabu, 28 September 2011

Memudarnya Budaya Gotong Royong

Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak pulau, dan tentu saja terdiri dari banyak penduduk yang menyebar dari sabang sampai merauke. Banyaknya penduduk ini membuat nenek moyang kita selalu hidup saling membantu dalam menjalani hidupnya. Begitu banyak kebudayaan yang mereka wariskan kepada kita. Salah satunya adalah budaya saling membantu dan menghargai antar sesama.

Salah satu contoh bentuk kegiatan sosial yang mereka wariskan pada kita adalah gotong royong. Gotong royong berasal dari bahasa jawa yang artinya pikul atau angkat. Maksudnya adalah sesuatu yang harus dipikul dan diangkat bersama. Gotong royong merupakan sifat dasar yang dimiliki bangsa Indonesia dan tidak dimiliki bangsa lain di dunia. Dengan mengedepankan sikap gotong royong, akan muncul sikap tolong-menolong kepada sesama.

Seiring berjalannya waktu, juga berdampingan dengan perkembangan teknologi, banyak budaya asing mulai menjajah Indonesia untuk kesekian kalinya. Bukan lagi petinggi mereka yang akan menguasai negara ini, akan tetapi kebudayaan mereka. Semua bentuk kehidupan di luar sana bisa dengan mudahnya merasuki kebudayaan kita. Mulai dari gaya bahasa, fashion, kehidupan sehari-hari, sampai kehidupan sosial masyarakatnya.

Di kehidupan sosial kita, budaya asing mulai memudarkan kebudayaan asli Indonesia. Memberikan dampak negatif yang sedikit demi sedikit menghilangkan cerminan budaya Indonesia yang selalu saling berbagi. Sudah mulai menjamur kehidupan masyarakat yang individualistis, tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Semangat memperjuangkan kepentingan bersama pun semakin susah didapat.

Kemajuan zaman yang sudah mulai menunjukkan kegagahannya, memberikan fasilitas-fasilitas canggih seperti, Handphone, Internet, Fax, dan lainnya dapat memudahkan masyarakat berkomunikasi dengan cepat. Sehingga tatap muka antar masyarakat sangat jarang di lakukan. Kesibukkan juga merupakan sebuah dampak menurun nya kualitas sosial di masyarakat. Bayangkan, bila antara warga satu komplek tidak saling mengenal, bagaimana bisa gotong royong terjadi? inilah fakta yang terjadi di kota kota metropolitan. Gotong royong hanya menjadi sebuah simbol yang sudah tidak di pedulikan lagi di kehidupan modern. Mereka lebih memilih mencari uang ketimbang bergotong royong dengan masyarakat sekitarnya

Dengan keadaan Indonesia yang seperti ini, pantaskah kita hanya berdiam melihat kebudayaan gotong royomg ini memudar? Padahal kita masing-masing mengetahui betapa berpengaruhnya suatu perkerjaan bila di lakukan secara bergotong royong. Selain meringankan beban, goton royong juga mempererat tali persaudaraan dan menjaga amanah kebudayaan yang di berikan oleh nenek moyang kita. 


Kita sebagai generasi selanjutnya yang akan memimpin negri ini, membangun negri ini, dan memduduki negri ini, sudah selayaknya untuk memikirkan hal yang kedepannya bisa memberikan kita kenyamanan dan memperbaiki pandangan negatif yang yan di tujukan pada negara kita, Indonesia. Kita sudah seharusnya menjaga ciri khas yang orang luar kenal tentang Indonesia. Yaitu bangsa yang menggunakan solidaritas dalam kehidupan sehari-hari.





0 komentar:

Posting Komentar