PROPOSAL
PENGAJUAN PENGEMBANGAN JARINGAN Wi-Fi PT. ACTAVIS JAKARTA
Nama Anggota
:
Ahmad
Izzuddin Prastomo (50411432)
Ariani
Kartika (51411088)
Erina
Septiani Putri (52411460)
I Gusti
Ngurah Putu Ryandhika(53411420)
Intan oka
Herdanis (53411646)
Jimmy Halim(53411827)
Jimmy Halim(53411827)
Nurul Annisa
(55411385)
Tiara Indah (57411098)
Depok
Selasa, 10
April 2012
No : 0.1
Hal :
Pengajuan
Lampiran :1
(Satu) Proposal
Kepada Yth.
Direktur
PT.ACTAVIS Jakarta
Kami adalah sebuah perusahaan yang
bergerak dalam bidang teknologi informasi khususnya dalam bidang Analysis. Kami
berkeinginan untuk memberikan pelayanan yang kami punya kepada perusahaan
Bapak/Ibu dan kami mengharapkan dapat menjalin kerjasama pada perusahaan
Bapak/Ibu dalam pengembangan wi-fi sebagai sarana penunjang bagi kegiatan
perusahaan Bapak/Ibu.
Besar harapan kami untuk menjalin
kerjasama dengan perusahaan Bapak/Ibu. Kami harap Bapak/Ibu dapat menghubungi
kami selambat-lambatnya 5 minggu setelah pengajuan proposal kami ini,
dikarenakan kami harus mengerjakan proyek lain, atas perhatian dan kerjasama
yang baik kami ucapkan Terima Kasih.
Hormat Kami
Kepala
Proyek
( Prita
Puspa )
PSA Co.
IT Marketing
and Networking
Proposal
Penawaran Pembuatan Website
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi informasi
komputerisasi disetiap aspek kebutuhan saat ini mengharuskan diciptakannya
infrastruktur yang dapat menggemban fungsionalitas dari teknologi informasi
tersebut. Internet saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan kita. Semua aspek kehidupan telah mulai memanfaatkan fasilitas
internet, tidak hanya perusahaan yang ingin memasarkan produknya secara global,
tetapi juga pemerintahan, organisasi, partai politik, yayasan, lembaga, dan
bahkan individu juga telah menggunakan internet untuk mendapatkan kemudahan
dalam memberikan layanan dan informasi, juga untuk kemudahan perluasan dan
pengembangan bisnis. Setiap waktunya internet semakin memasyarakat di
Indonesia, hal ini ditandai dengan semakin banyaknya pengguna internet dari
tahun ke tahun, dan akan terus bertambah. Diprediksikan setiap tahunnya
pengguna internet di Indonesia meningkat tajam. Ini sangat masuk akal mengingat
era globalisasi yang sudah mulai berjalan.
RANGKUMAN EKSEKUTIF
A.
Rangkuman Eksekutif
Kami adalah sebuah team yang
biasanya mendapatkan order untuk mengerjakan projek-projek kecil maupun
menengah pembuatan Sistem Informasi baik dari kalangan akademik seperti
sekolah-sekolah dan perguruan tinggi, ataupun dari lembaga dan intansi
pemerintah.
Membangun RT-RW Net adalah sebuah
pilihan utama, dimana hal ini akan sangat berguna bagi pembangunan komunitas
yang lebih besar. Kenapa ?. karena dengan mempunyai jaringan komunikasi tanpa
batas ini, kita dapat mensosialisasikan berbagai hal, baik pada komunitas
sendiri (setempat) maupun komunitas dunia.
Langkah pertama kita mulai dengan
memilih lokasi dulu, membeli peralatan seperti antena Grid, Omni, beberapa buah
access point, kabel UTP, konektor. Disamping itu kita membeli perlengkapan
kantor lainnya. Pada tahap awal, kita menggunakan jasa sebuah ISP untuk
mendapatkan akses ke Internet dengan menggunakan media wireless conncection.
B. Visi Usaha
Membangun provider RT-RW NET yang
dapat memberikan kesempatan kepada PT. Actavis Jakarta untuk mendapatkan akses
Internet yang murah dengan kualitas yang baik.
C. Misi Usaha
-
Membangun infrastruktur jaringan
-
Membangun aplikasi di lingkungan RT-RW yang bersangkutan
-
Merawat dan
mengembangkan jaringan yang sudah ada
DESKRIPSI USAHA
A. RENCANA LOKASI USAHA
Rencana lokasi operasional : Lokasi berada pada area PT. Actavis Jakarta
B. KEUNGGULAN KAMI
Kami memiliki keunggulan antara lain :
-
Semua instalasi software, jaringan LAN, router dan
proxy server dapat kami lakukan sendiri, dengan demikian tidak perlu
menganggarkan dana untuk jasa dari pihak ketiga.
-
Kami terdiri dari orang-orang yang berpengalaman
memberikan bantuan jasa konsultasi dan pekerjaan teknis untuk pemasangan
internet dibeberapa instansi.
-
Kami juga sudah banyak mengerjakan projek-projek yang
berhubungan dengan perkembangan Sistem Informasi.
-
Pengalaman dalam memberikan pelatihan-pelatihan IT
baik yang dilakukan oleh kalangan kami sendiri atau gabungan dengan instansi
lain.
TANGGAPAN ATAS PERMINTAAN
A. Pengertian Pekerjaan
Setelah mendapatkan permintaan dari
user yang diajukan oleh PT. Actavis Jakarta dapat disimpulkan bahwa tujuan nya
adalah membangun dan mengembangkan jaringan Wireless WiFi System yang dipadukan
dengan System Management Bandwith.
Membangung WiFi System adalah suatu
konsep dimana beberapa laptop/PC dalam satu kawasan atau wilayah dapat saling
berhubungan dan dapat berbagi data serta informasi, dimana jaringan internet
disebarkan oleh server jaringan yang dibangun nantinya.
Pengembangan jaringan yang relatif
mudah dengan pendirian beberapa Stasiun Repeater pada titik-titik potensi
diberbagai tempat dengan jarak repeater antara 2-3 Km untuk memperluas cakupan
jangkauan sinyal. Penerapan teknologi dilakukan via Wireless karena lebih
efisiensi dan ekonomis serta lebih mudah dalam hal pengembangan dan
pemeliharannya.
Selain komunikasi data via internet,
teknologi ini dapat di inject penerapan multimedia didalamnya seperti, webcam
(CCTV), telepon VOIP dan Alarm Security.
B. Lingkup
Pekerjaan
Adapaun lingkup pekerjaan ini adalah
membangun dan mengembangkan jaringan WiFi PT. Actavis Jakarta. Untuk kegiatan
pembangunan ini terdiri dari :
1.
Proses analisis kebutuhan aplikasi
2.
Perancangan aplikasi
3.
Implementasi rancangan
4.
Pengujian perangkat lunak maupun perangkat keras
C. Hasil
Pekerjaan
Hasil dari pelaksanaan pekerjaan ini
adalah sebuah perangkat lunak dan perangkat keras berbentuk Bandwith Management
System serta jaringan WiFi yang dapat diakses oleh para stakeholder.
IDENTIFIKASI FASE PENGERJAAN PROYEK
A. Fase
Pendefinisian Lingkup Proyek
Fase ini bertujuan untuk menentukan
kelayakan proyek, menetapkan ukuran dan batasan proyek, visi proyek,
constraints dan limitations, anggota tim proyek serta anggaran dan jadwal
pengembangan. Fase ini melibatkan system owner dan project manager.
Deliverable dari fase ini adalah :
-
Problem statement, yaitu mengumpulkan masalah-masalah
yang ada pada sistem sekarang dan mengelompokannya sesuai tingkat
visibilitasnya. Penentuan problem statement dilakukan dengan menggunakan
kerangka kerja/framework PIECES.
-
Constraint, yaitu batasan-batasan misalnya batasan
anggaran, deadline, resource/tenaga yang tersedia serta standar teknologi.
-
Initial Scope Statement, yaitu menetapkan baseline
untuk mengkontrol perubahan scope yang mungkin terjadi selama proyek
dilaksanakan, agar tidak terjadi ketidaksesuaian antara requirement dan
expectation dengan anggaran dan jadwal
-
Project Staffing, estimasi anggaran dan jadwal
-
Statement of Work, yaitu kontrak atau persetujuan
untuk pengembangan sistem informasi yang menggabungkan keempat poin di atas
untuk semua pihak yang terlibag dalam proyek
B. Fase
Analisa Permasalahan
Fase ini mempelajari sistem yang
telah ada dan menganalisanya untuk menyediakan informasi bagi anggota proyek
mengenai pemahaman atas masalahmasalah yang ada pada sistem itu sehingga proyek
ini layak untuk dilaksanakan (feasibility analysis). Pada fase ini, system user
telah mulai dilibatkan sebagai subyek bisnis. Selain itu juga melibatkan system
owner dan project manager.
C. Fase
Analisa Kebutuhan
Secara umum fase ini untuk
menentukan behaviour dari sistem (apa yang bisa dilakukan oleh sistem).
Mencakup data, proses yang terjadi, antar muka yang diperlukan, level of
performance serta fasilitas-fasilitas yang harus dimiliki sistem. Fase ini juga
lebih memfolkuskan pada business requirement, dan belum mengarah pada hal yang
bersifat implementasi teknis dan solusi teknologi. Oleh sebab itu, system
designer tidak dilibatkan dalam fase ini.
Deliverable dari fase ini adalah
business requirement statement, untuk menghasilkan requirement tersebut system
analyst bekerjasama dengan system user melalui mekanisme interview.
D. Fase
Desain
Pada fase ini business requirement
dari fase sebelumnya ditranslasikan ke dalam bentuk system model (misalnya data
flow diagram). Logical design maksudnya desain
dibuat masih belum mengandung solusi teknis. Deliverable
dari fase ini adalah Logical system model dan Spesification.
E. Fase
Analisa Keputusan
Pada fase ini digunakan untuk
mengatahui bagian dari proses bisnis yang berjalan serta peningkatan performa
dan kinerja. Pada fase ini juga dilakukan technical feasibility, operational
feasibility, economic feasibility, schedule feasibility, dan risk feasibility.
Fase ini menentukan solusi teknik
dari proyek yang diajukan, mencakup aspek teknologi informasi yang cocok untuk
sistem serta proses bisnisnya. Setelah itu dilakukan evaluasi berupa :
technical feasibility, operational feasibility, economic feasibility, schedule
feasibility, dan risk feasibility.Deliverable dari sistem ini adalah System
Proposal
F. Fase
Desain Fisik dan Pengintegrasian Sistem
Fase ini mirip dengan logical design
dimana business requirement ditranslasikan kedalam bentuk physical design yang
akan mengarah pada konstruksi sistem dengan solusi teknologi dan implementasi
teknis seperti database.
G. Fase
Konstruksi dan Pengujian
Fase ini digunakan untuk membuat dan
melakukan testing sistem terhadap requirement yang telah diberikan serta
melaukan penyesuaian antar muka terhadap proses bisnis yang lama (sedang
berjalan) dengan proses bisnis baru (yang sedang dikembangkan).
H. Instalasi
Fase ini digunakan untuk melakukan
instalasi jaringan baik perangkat keras maupun perangkat lunak.
ESTIMASI WAKTU PENGERJAAN PROYEK
Dalam Gant Chart ini hanya ditampilkan perbandingan waktu kenyataan dan
waktu perkiraannya saja. Jalur Horizontal menandakan waktu pengerjaan
proyek berdasarkan hari, sedangkan lajur vertical menandakan kegiatan
yang di muali dari kode A hingga G, berdasarkan fase-fase yang telah
disebutkan diatas.
DEFINISI KETERKAITAN INTERFACE
Scope Definition Phase adalah fase yang paling awal harus dilakukan di antara fasefase lainnya. Masing-masing fase harus dikerjakan secara berurutan, karena fase yang lebih awal sangat dibutuhkan untuk pengerjaan fase berikutnya sebagian besar tidak dapat dikerjakan tanpa penyelesaian fase sebelumnya. Mungkin pada masing-masing fase akan dibagi-bagi menjadi beberapa tahapan. Seperti pada physical design and integration phase yang terbagi dalam beberapa tahapan yang masing-masing tidak saling terkait dan dapat dilaksanakan secara pararel.
ESTIMASI BIAYA PROYEK